Dec 21, 2023

Open The Gate

Bagi pengendara motor atau mobil yang akan memasuki sebuah mall atau pusat perbelanjaan di suatu kota, tentu harus melewati pintu gerbang sebelum bisa memarkirkan kendaraannya. 

Saat ini, sudah umum ditemui pintu gerbang masuk tersebut di set secara otomatis alias tidak ada petugas yang jaga. Dengan menggunakan kartu e-toll atau dengan memencet sebuah tombol yang tersedia, gerbang akan terbuka dengan sendirinya.

Di suatu minggu siang, kami mengendarai sebuah mobil dan berjejer dalam antrian untuk masuk parkiran sebuah mall. Satu persatu mobil-mobil yang ada di antrian depan berhasil membuka gerbang dan masuk ke tempat parkir hingga akhirnya tersisa satu mobil di depan dan kelihatan sedang panik.

Di mesin itu, mesin untuk membuka gerbang, ada sebuah gambar tangan terbuka di sisi kiri dan sebuah kartu di dekatnya. Dia lambaikan tangannya mengikuti gambar tadi dan berharap gerbang akan terbuka. Ada sebuah tombol warna silver di sisi kanan yang mungkin dia tidak melihatnya. Tangannya terus dia lambaikan di depan mesin yang bergambar telapak tangan sambil berharap gerbang akan terbuka seketika.


10 menit berlalu. Mobil dibelakangku mulai mencet klakson. Mobil yang di depan masih melambaikan tangannya, dan saat ini sepertinya lambaian tangannya mengarah padaku dan mungkin juga pada driver dibelakangku. Aku hanya membalas dengan senyuman termanis. Orang-orang dibelakangku juga sepertinya tidak bergerak menyambut lambaian tangannya.

Saat ini aku tidak terburu-buru. Hari minggu, hari santai. Di dalam mobil hanya memandang dan menertawai tingkah aneh dan konyol sopir mobil yang ada didepan itu. Satu jam pun, kau akan ku tunggu. Anggap saja nonton film warkop DKI di bioskop mobil seperti yang ada di film-film atau drama korea itu. Tinggal matikan mesin, selesai. Kalau memang perlu bantuan, dia harusnya turun dari mobilnya dan menyebut dua kalimat pendek, minta maaf dan minta tolong. hehe.... 

Teringat sekitar 20 menit yang lalu saat mau belok kiri masuk pelataran mall, dia dengan pongahnya memotong jalur dari kiri, menyalip beberapa mobil, merangsek ke depan dan masuk antrian persis di depanku. Jika motongnya sopan sih gak masalah. Ini motongnya gak kira-kira. Terkejut dan kagetnya itu masih terasa. Terasa mangkel dan dongkol tak terkira.

***
Mobil di belakang klakson lagi. Kali ini makin bernada dan bersahutan. Antrian dibelakangpun mulai panjang juga rupanya.

Membiarkan mobil di depan kebingungan aku masih tega, orang dia cuma melambai-lambaikan tangan saja di sana. Membiarkan antrian panjang di belakang ini yang membuatku merasa bersalah. Yach sudahlah, aku pun turun dari mobil dan berjalan mendekatinya. Ku pencet sebuah tombol tiket yang entah kenapa sopir itu tak bisa melihatnya. Gerbang terbuka, keluar tiket dan kuberikan padanya. Dia terima tiket itu dan kemudian menginjak pedal gas untuk berlalu begitu saja. Tidak ada kata-kata apapun keluar dari mulutnya.

Uwasyem tenan. Ternyata ada juga ya model orang kayak gini. Dasar Pajero !!!


No comments:

Post a Comment

Radiometric Measuring System (2)

Bab 2: Nuklir dan Gamma Ray Protrac Radiometric Di postingan sebelumnya sempat saya sentil terkait gelombang electromagnetic dari frekwensi ...